3

34 jam sebelum Sidang Progress

Fyuuhh… lembur…
Sekelebat kemudian terlintas jaman-jaman dulu ketika masih mahasiswa baru. Perasaan baru kemarin saya ikut pengkaderan maba ITS. Pake setelan office look perintah senior, kumpul angkatan malem-malem membahas ‘ulah’ senior, pulang pergi kampus malem2 ngerjakan tugas kelompok, bingung nyari kos2an yang deket jurusan biar gak ribet urusan transportasi, dan semua hal lah, hingga hal remeh temeh sekalipun sepertinya tiba-tiba menyeruak mengajukan diri untuk [terpaksa] dikenang.

Haha…bagaimana mungkin saya lupa kos2an pertama saya. Meski awal2 jadi mahasiswa saya akui seringkali setengah hati mengikuti semua kegiatan dan perkuliahan yang ada, tapi apapun yang pertama memang selalu berkesan. Kos2an dengan ibu kos muda nan nyentrik. Tarif nginep bagi orang non-penghuni-kos 10.000/malam. Disediakan kompor gas ‘sumbangan’. Maksudnya buat beli gasnya semua anak kost lantai 1 dan 2 kudu nyetor di kaleng biskuit denkat kompor minimal 500 perak. Haha… kos2an pertama ini juga yang jadi saksi. Saksi semua kegalauan ‘tahun awal’. Bisa dibilang juga saksi titik balik, entah titik balik kemana. (?) Ah, sebenarnya mungkin bukan kos2anya yang tiba2 menyeruak ingin dikenang, tapi ‘tahun awal’ itu mungkin yang ingin diangkat ke permukaan.

Ah, sekali lagi, meski mungkin seringkali saya ikuti dengan setengah hati semua kegiatan dan perkuliahan yang ada (bahkan hingga tahun2 terakhir), tapi nyatanya saya mampu bertahan sampai tahap ini. Hingga waktu ini. Menjelang selangkah menuju wisuda 105 ITS.

Allah selalu menyediakan pilihan, baik dan buruk. Tinggal kitanya aja yang kudu pinter2 milih dan mengenali mana yang baik dan mana yang tidak baik (bukan buruk lebih tepatnya). Ya, semoga saja ini pilihan yang benar. Alhamdulillah untuk semuanya. Semoga saya juga bisa bertahan seterusnya, hingga 105! \(^o^)/

Bismillaah ..

@ DSS/Bi Laboratorium
7 Juni 2012 12.50 AM